Kendari,LPM- Dalam rangka menghadapi borang akreditasi 9 kriteria yang membutuhkan data alumni dan berbasis pada hasil survey, LPM IAIN Kendari mengadakan rapat koordinasi untuk membentuk tim tracer study dan survey pengguna lulusan. Kegiatan ini dilakukan di aula pasca sarjana IAIN Kendari pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2019. Pembentukan tim tracer study dan survey pengguna lulusan dimaksudkan untuk mempermudah institusi dalam melakukan pelacakan alumni dan mengukur sejauh mana kepuasan pengguna alumni IAIN Kendari. Rapat koordinasi dihadiri oleh Rektor, Wail Rektor I, para Dekan Fakultas dan para Ketua Prodi, KJM Fakultas serta TIPD IAIN Kendari.

Sambutan dari Ketua LPM Dr. Asliah Zainal M.Pd mengawali acara rapat koordinasi ini. Dalam sambutannya beliau mengharapkan rapat koordinasi ini akan melahirkan tim yang bersinergi antar seluruh unit yang ada di IAIN Kendari.

“Tracer study dan Survey kepuasan pengguna akan mengukur apakah keilmuan alumni sesuai dengan yang diperlukan pasar, mengukur masa tunggu alumni dalam mencari kerja serta mengetahui linearitas kompetensi keilmuan alumni dengan tempatnya bekerja”, paparnya.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Kendari, Ibu Prof. Dr. Faizah Binti Awad M.Pd. Pada sambutannya beliau sangat mendukung terbentuknya tim tracer study dan survey kepuasan pengguna dan menghimbau agar tim ini dapat bekerja dengan baik dengan memperhatikan deadline waktu yang telah ditetapkan.

“Tracer study dan survey kepuasan ini dimaksudkan untuk melengkapi borang akreditasi 9 standar guna meningkatkan akreditasi intitusi dari B menjadi A yang dapat mendukung transformasi IAIN ke UIN nantinya”, kata Rektor.

Acara inti dimulai dari pemaparan dari LPM mengenai rancangan bagaimana tracer study dan survey kepuasan yang akan dilaksanakan nanti. Instrumen survey akan disesuaikan dengan keperluan pada borang akreditasi IAIN Kendari dan mempertimbangkan kebutuhan institusi sendiri. Rangkaian Survey harus memuat empat komponen yaitu tahap Evaluasi , tindak lanjut, perbaikan dan peningkatan kualitas institusi. Evaluasi dilakukan baik secara internal maupun eksternal, hasil evaluasi yang diperoleh harus memiliki tindak lanjut yang berupa perbaikan terhadap kekurangan yang ditemui pada saat survey sehingga ada peningkatan kualitas dari institusi.

Survey ini diwadahi oleh LPM dengan melibatkan masing-masing fakultas dan program studi serta pihak TIPD sebagai pembuat portal survey dan tracer study. Kepala TIPD IAIN Kendari, Bapak Tommy Irawan Putra S.Kom mengatakan bahwa portal pengisian tracer study dan survey kepuasan pengguna IAIN Kendari telah siap digunakan dan segera dilaunching.

Waktu pelaksanaan tracer study dan survey kepuasan pengguna direncanakan akan dilakukan pada minggu pertama bulan Januari tahun 2020 yang bertepatan dengan akhir perkuliahan semester ganjil 2019/2020.

Kendari, Humas – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Kendari akan melaksanakan perekrutan asesor baru untuk memenuhi keseimbangan kuantitas dosen dan asesor internal. Jumlah asesor di lingkungan IAIN Kendari saat ini sebanyak 24 orang, sedangkan jumlah dosen PNS mencapai 134 orang ditambah 22 orang dosen Non PNS. Idealnya untuk satu orang asesor akan menilai kinerja lima orang dosen.

Ketua LPM IAIN Kendari, Dr. Asliah Zainal, M.Ag mengatakan, perekrutan asesor baru diawali dengan penyelenggaran Pelatihan Asesor BKD yang berlangsung selama tiga hari, 15-17 November 2019 di salah satu hotel di Kendari.

“Pelatihan ini akan menghadirkan pemateri yang ditugaskan oleh Kemenristek yaitu Prof. Dr. Ivan Hanafi, M.Pd dari Universitas Negeri Jakarta. Target kita dengan pelatihan ini kita akan memiliki asesor yang profesional dan menjadi langkah awal untuk menjadi asesor BAN-PT,” ungkapnya

Asesor memiliki tugas utama melakukan penilaian beban kerja dosen berdasarkan pelaksanaan tugas tri dharma perguruan tinggi. Terpenuhinya beban kerja dosen tersebut menjadi acuan pembayaran tunjangan sertifikasi dosen.

Wakil Rektor I, Dr. Husain Insawan saat membuka kegiatan mengingatkan bahwa asesor memiliki peran penting dalam menjaga kualitas kinerja dosen di lingkungan IAIN Kendari. Peran yang dimaksud cukup kompleks mulai dari peran sebagai Validator (validasi), mentor (pendampingan), pengontrol akses, dan eksekutor.

“Peran-peran itu perlu dijalankan dengan mengacu pada aturan yang ada, termasuk melihat kesesuaian antara rencana BKD dan laporan BKD, serta memastikan jumlah SKS setiap dosen telah memenuhi beban kerja minimal yaitu 12 SKS dengan dilengkapi dengan bukti fisik kinerjanya,”jelasnya.

Warek bidang akademik dan pengembangan lembaga ini juga menyarankan agar asesor menjaga obyektifitas penilaian dengan memaksimalkan pemanfaatan sistem data virtual atau online, dan melibatkan opini mahasiswa dalam proses validasi bukti fisik kinerja dosen.

Ketua panitia Pelatihan Asesor BKD, Isna Humaerah, M.Pd menjelaskan, jumlah peserta kegiatan tersebut sebanyak 23 orang. Mereka telah memenuhi persyaratan untuk diangkat sebagai asesor antara lain berstatus dosen aktif, telah memiliki sertifikat pendidik, lulusan Magister bagi dosen dengan jabatan fungsional Lektor Kepala, sedangkan untuk jabatan fungsional Lektor wajib bergelar Doktor. Selain itu, dosen yang bersangkutan telah mengikuti kegiatan pelatihan asesor BKD. (liv)

Kendari, humas – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Kendari menargetkan peningkatan mutu pembelajaran berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau KKNI. Sekretaris LPM, Isna Humaera mengatakan, mutu atau kualitas pembelajaran dapat diukur melalui kegiatan evaluasi pembelajaran. Hasil evaluasi mampu mengidentifikasi proses pembelajaran telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang  ditetapkan dalam rencana pembelajaran semester.

“Kegiatan evaluasi merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran. Untuk itu kami ingin meningkatkan kemampuan dosen dalam melakukan evaluasi pembelajaran sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembeajaran. Kami melaksanakan workshop evaluasi pembelajaran berbasis KKNI  dengan harapan para dosen dapat mengidentikasi kekurangan dan kelebihan mulai dari proses penyusunan RPS sampai pada proses evaluasi belajar,”paparnya.

Kegatan workshop tersebut dilaksanakan selama dua hari, 12-13 oktober 2019 di aula mini perpustakaan IAIN Kendari. Sebanyak 30 orang dosen menjadi peserta dalam kegiatan ini. Mereka terdiri dari para ketua prodi dan dosen IAIN kendari.

Kegiatan ini dibuka oleh rektor IAIN kendari Prof. Faizah Binti Awad, M.Pd. Rektor sekaligus membawakan materi dalam kegiatan tersebut. Dia mengungkapkan bahwa kurikulum yang berbasis KKNI ini penting diterapkan karena bertujuan membentuk alumni yang memiliki kemampuan paripurna melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensiserta keahlian dalam bidang ilmunya.

“Keikutsertaan ketua prodi dalam kegiatan ini penting karena prodi merupakan dapur dari pengembangan kurikulum di institusi,” kata Rektor.

Kegiatan workshop ini mendatangkan dua pemateri yaitu Dr. Abdul Malik Karim, M.Pd.I yang merupakan Kepala Pusat Audit pada LPM UIN Malang dan Dr. Ramli, M.Pd, Dosen Universittas Haluoleo. (LIV/SHA)

Seminar Paradigma Transdisipliner

Seminar paradigma dilaksanakan oleh LPM bekerjasama dengan Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Kendari. kegiatan dilaksanakan bertempat di Aula Perpustakaan IAIN kendari, dengan peserta terdiri dari Dekan, Kaprodi, dan Dosen Lingkup IAIN kendari serta Dosen Dari UHO Kendari. Narasumber dalam seminar Tersebut Guru Besar Paradigma Universitas Gaja Mada.

Kendari, Humas IAIN Kendari – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Kendari menargetkan enam program studi akan meraih predikat akreditasi A mulai tahun 2020.

Enam Program Studi dimaksud antara lain Prodi Tadris Bahasa Inggris dan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,  Prodi Ahwalu Syaksiyah pada Fakultas Syari’ah, Prodi Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam pada Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah dan Prodi Pendidikan Agama Islam pada Program Pascasarjana.

Ketua LPM IAIN Kendari, Dr. Asliah Zainal, MA mengatakan penetapan target enam prodi ini berdasarkan perolehan poin akreditasi terakhir dan potensi isian borang sesuai standar akreditasi 4.0.

Mantan Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LPPM IAIN Kendari ini menjelaskan, pihaknya telah menyusun langkah-langkah sistematis untuk mencapai target tersebut diawali dengan melakukan sosialisasi pengisian borang akreditasi sesuai dengan 9 Kriteria Akreditasi.

“Melalui sosialisasi dan pendampingan tersebut kami harapkan dapat menjadi acuan bagi penyusun borang akreditasi prodi dalam proses penyusunan borang, sehingga hasilnya mencapai predikat unggul”, jelasnya.

Langkah berikutnya untuk memenuhi target akreditasi A, LPM sedang melakukan audit mutu internal bidang akademik di Fakultas dan Pascasarjana berdasarkan Standar Penjaminan Mutu Internal atau SPMI.

SPMI merupakan standar internal berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Khusus yang dibuat oleh perguruan tinggi sesuai distingsinya masing-masing.

Tim LPM yang melaksanakan audit terdiri dari empat tim yang terbagi pada empat fakultas dan program pascasarjana dengan jumlah auditor sebanyak 33 orang. Audit mutu internal dilaksanakan selama enam hari, 8-13 Juli 2019.

“Audit ini bertujuan memastikan bahwa proses dan kegiatan akademik telah memenuhi standar mutu yang efektif dalam rangka menyongsong penyusunan borang akreditasi dengan 9 kriteria”, tutupnya. (liv)

Dalam rangka perbaikan dan penyesuaian data dosen lingkup IAIN Kendari

Dr. Asliah Zainal, S.Ag.,S.Pd.,M.A ketua baru LPM Periode 2019-2013 tidak menunggu lama langsung menunjukkan kerja cepat dalam melaksanakan dan menindak lanjuti visi misi rektor baru, dengan melakukan rapat Koordinasi dengan Dekan, para Wadek, Kabag Akademi, Kabag Keuangan lingkup IAIN Bertujuan untuk mensinergikan dan menyeimbangkan segala aktivitas dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lain untuk mencapat tujuan tiap pihak sekaligus tujuan bersama, yakni penyamaan persepsi program LPM berbasis data.
Rapat Koordinasi dilakukan dengan melibatkan seluruh pimpinan Fakultas, Kabag/kasubag, Lembaga lingkup IAIN Kendari dalam rangka percepatan Ali Status IAIN Ke UIN Kendari, melalui persamaan instrumen akreditasi..