Kendari, LPM – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri Kendari melaksanakan finalisasi penyusunan borang Instrumen Suplemen Konversi (ISK) Akreditasi Perguruan Tinggi (APT). Kegiatan dilaksanakan selama empat hari, 28 sampai 31 Juli 2024, di Hotel Horizon Kendari. 

Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag yang hadir membuka kegiatan mengatakan pengajuan ISK ini didasarkan pada Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Konversi Peringkat Akreditasi Dengan Menggunakan Instrumen Suplemen Konversi.

Prof. Husain menyampaikan pentingnya melakukan penyetaraan peringkat akreditasi menggunakan ISK untuk meningkatkan mutu dan daya saing perguruan tinggi.

“ISK digunakan untuk mengonversi peringkat akreditasi perguruan tinggi dari sistem peringkat lama atau B, ke sistem peringkat baru menjadi Baik Sekali,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa target utama adalah menyelesaikan ISK dan segera mengirimkannya. Untuk itu, diperlukan kerja fokus dan terukur, serta kolaborasi dan komunikasi yang efektif dalam tim untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Sementara itu, Ketua LPM IAIN Kendari, Dr. Samrin, M.Pd mengatakan proses penyusunan borang ISK telah dimulai sejak Juni 2024. 

“Sejak bulan Juni, tim kami telah bekerja keras untuk menyusun borang ISK, dan empat hari ini akan digunakan untuk finalisasi dokumen tersebut. Kami berharap hasilnya sesuai dengan yang diharapkan,” jelasnya.

Narasumber kegiatan yang akan memberikan pendampingan dalam proses finalisasi, Dr. Muh. Nur. Akbar Rasyid, M.Pd., M.Ed., Ph.D yang merupakan Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu UIN Alauddin Makassar. (TP)

Kendari, LPM – Dalam rangka mempersiapkan dokumen borang Instrumen Suplemen Konversi (ISK) Akreditasi Perguruan Tinggi (APT), Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri Kendari adakan workshop penyusunan instrumen survei pengguna. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, 13 sampai 15 Juni 2024, di Ruang Rapat LPM. Kegiatan dibuka oleh Kapus Audit dan Pengendalian Mutu, Dr. Sodiman, S.Fil.I., M.AG. mengatakan pengajuan ISK ini didasarkan pada Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Konversi Peringkat Akreditasi Dengan Menggunakan Instrumen Suplemen Konversi.

ISK digunakan untuk mengonversi peringkat akreditasi perguruan tinggi dari sistem peringkat lama atau B, ke sistem peringkat baru menjadi Baik Sekali,” ucapnya. Narasumber kegiatan ini adalah Muhammad Nur Akbar Rasyid, M. Pd., M.Ed., Ph.D yang merupakan Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu UIN Alauddin Makassar. Dalam pemaparannya Beliau memberikan gambaran terkait instrumen survei kepuasan pengguna dan menegasakan bahwa ”Item survei kepuasan pengguna yang digunakan baiknya mengakomodir permintaan akreditasi”.

Dalam proses pelaksanaan survey, diperlukan pembentukan tim yang dibagi menjadi: tim penyusunan instrumen, pengambilan data atau distribusian instrument, dan tim analsisi data dan tim pelaporan.Muhammad Nur Akbar Rasyid, M. Pd., M.Ed., Ph.D juga menekankan pentingnya lembaga validitas internal untuk menjamin kevalidan instrumen yang digunakan dalam survei. Lembaga tersebut dapat dibentuk oleh Rektor atau Dekan dengan melibatkan dosen kompeten dan terpercaya.

”Setelah instrumen disusun perlu divalidasi oleh lembaga terpercaya baik internal maupun eksternal”.

Dalam kegiatan workshop ini, narasumber juga membedah instrumen dan laporan kepuasan IAIN Kendari yang telah disusun oleh LPM, sehingga sesuai dengan permintaan borang akreditasi. (WA/TP) 

Kendari, LPM – Instrumen Suplemen Konversi (ISK) sebagai suatu instrumen yang ditetapkan oleh BAN-PT, digunakan oleh perguruan tinggi atau program studi untuk melakukan konversi peringkat akreditasi dari A ke Unggul, B ke Baik sekali dan C ke Baik. Menindaklanjuti Peraturan BAN-PT No 2 tahun 2020 terkait ISK tersebut, Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari telah melaksanakan pendampingan penyusunan ISK yang pada hari ini Rabu (22/5/2024) dilanjutkan dengan kegiatan workshop dan pendampingan revisi Instrumen Suplemen Konversi (ISK) di Aula Perpustakaan IAIN Kendari. 

Dalam kesempatan itu, Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag menyampaikan apresiasi dan dukungan langkah yang dilakukan LPM IAIN Kendari untuk segera menyelenggarakan kegiatan pengisian instrumen suplemen konversi. Lanjut Rektor, ISK ini dilakukan dalam rangka peralihan status akreditasi dari baik menjadi amat baik atau baik sekali. Untuk peralihan tersebut tentunya ada aspek yang harus di penuhi. 

“Aspek yang harus di penuhi itu tidak boleh dipandang enteng atau sebelah mata. Sebab ketika kita mendeskripsikan dokumen dan menyiapkan physical evidencenya maka tingkat keseriusan kita juga harus terfokus pada ISK tersebut“, katanya. 

Rektor juga menekankan pada semua unsur yang terlibat untuk mengikuti pendampingan ini secara seksama sehingga dalam pengerjaan penyelesaian dokumen ISK telah sesuai dengan harapan dan hasil lebih maksimal. 

“Selaku pimpinan tentu menyambut baik kehadiran narasumber di IAIN Kendari semoga kehadirannya menunjukan jalan terang, membagi pengalaman melakukan ISK sebagai upaya peralihan status”, ucapnya. 

Ditempat yang sama selaku Narasumber, Prof. Dr. Mashuri Masri, M.Kes menyampaikan bahwa ISK merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan borang. ISK merupakan instrumen akreditasi tambahan yang digunakan untuk pengambilan keputusan konversi peringkat terakreditasi yang diperoleh dengan Instrumen Akreditasi Program Studi 7 standar menjadi peringkat Akreditasi baru sesuai dengan instrumen APS 4.0.

“Akreditasi bisa dikatakan sebagai sumber nyawa di sebuah perguruan tinggi. Semakin bagus kualitas perguruan tinggi, maka semakin bagus pula akreditasinya”, ucapnya. 

Penulis: Tandri Patih

Kendari, LPM – Dokumen mutu merupakan istilah yang digunakan di IAIN Kendari untuk menyebut istilah dokumen yang dibutuhkan dalam Matriks Penilaian Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) maupun Borang Akreditasi Program Studi. Seiring dengan regulasi dan kebutuhan akreditasi, LPM IAIN Kendari melaksanakan workshop revisi dokumen mutu IAIN Kendari, yaitu pedoman akademik dan pedoman Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Kegiatan ini dibuka oleh Warek I IAIN Kendari, Bapak Dr. Jumarddin La Fua, M.Si. Dalam sambutannya Ketua LPM IAIN Kendari, Dr. Samrin, M.Pd.I. menyampaikan bahwa revisi dokumen mutu ini dilakukan yaitu untuk menunjang keperluan akreditasi, sehingga mencapai pada akreditasi unggul, serta untuk memenuhi kebutuhan standar mutu wajib Perguruan Tinggi.

“Melalui proses revisi pedoman akademik dan Pedoman KTI ini, Kami mengharapkan bantuan dari Dekan, Wakil Dekan 1, dan KJM di IAIN Kendari untuk membantu memberikan masukkan demi kesempurnaan penyusunan revisi dokumen pedoman akademik dan KTI“, ungkap Ketua LPM IAIN Kendari.

Kegiatan ini juga disambut baik para peserta yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan I, KJM lingkup IAIN Kendari, dan Ketua LPPM IAIN Kendari. Para peserta juga memberikan masukan terkait isi dari pedoman yang sedang disusun. Diharapkan melalui kegiatan ini, dokumen mutu yang sedang disusun menjadi lebih baik lagi dan dapat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan akreditasi Institusi dan program Studi.

Penulis: Wa Alimuna & Tandri Patih

Editor: Tandri Patih

Kendari, LPM – Dalam rangka menghadapi akareditasi dan re-akreditasi beberapa program studi di IAIN Kendari, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Kendari selenggarakan kegiatan advokasi akreditasi Program Studi (Prodi) ke Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). Saat ini terdapat dua Prodi dalam persiapan penyusunan dan akan mengusul borang akreditasi, yaitu Prodi Manajemen Bisnis Syariah (S1-MBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan Prodi Pendidikan Bahasa Arab (S1-PBA) Pascasarjana IAIN Kendari. Kegiatan advokasi ini berbentuk diskusi untuk persiapan pelaksanaan borang akreditasi yang langsung ditujukan pada lembaga akreditasi mandiri (LAM). Perlu untuk mengetahui perbedaan dari instrumen akreditasi pada BAN-PT dengan Akreditasi pada LAM, agar mudah dalam menyusun borang akreditasi nantinya.

Wakil Rektor I IAIN Kendari, Dr. Jumarddin La Fua, S.Si., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa “dalam hal untuk penyusunan borang perlu dilakukan advokasi akreditasi prodi ke LAM dengan tujuan agar memudahkan dalam penyusunan borang nantinya. Sebelum penyusunan borang akreditasi LPM perlu untuk menyusun matriks penilaian yang akan menjadi acuan dan strategi dalam penyusunan borang akreditasi nantinya”. Warek I juga menambahkan bahwa, Permasalahan yang kerap dihadapi dalam penyusunan borang akreditasi adalah jumlah dosen dimana masih kurangnya dosen dengan jabatan fungsional lektor kepala, yang dibutuhkan untuk pemenuhan point akreditasi prodi. Selain itu juga permasalahan lain yang sering dihadapi adalah waktu tunggu lulusan dalam mendapatkan pekerjaan dan masa studi mahasiswa. Sehingga dengan adanya matriks penilaian tersebut kita mudah untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dan menemukan strategi dalam penyelesaian masalah tersebut.

Dalam penyusunan borang akreditasi Pada LAM nantinya perlu untuk mengetahui instrumen apa saja yang tersedia dan harus mengikuti persyaratan pada setiap instrumen yang ada, misalnya dalam  jumlah kata yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan jumlah kata yang dilampirkan agar dapat terbaca ketika saat pengiriman dokumen borang baik pada dokumen LED maupun LKPS. Begitu pula dengan permintaan dokumen yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan permintaan yang terdapat pada instrumen yang ada.

Penulis: Wa Alimuna & Tandri Patih

Editor: Tandri Patih

Kendari, LPM – Dalam rangka menjamin keterlaksanaan siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Peningkatan dan Pengendalian) pada Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Kendari menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) dokumen SPMI Program Studi berbasis digital, dengan menghadirkan, rekan-rekan Komite Jaminan Mutu (KJM) masing-masing fakultas, ketua-ketua Program Studi dan pimpinan Fakultas dan Pascarjana sebagai Unit Pengelola Program Studi (UPPS) lingkup IAIN Kendari, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) beserta para Kepala Pusat LPPM IAIN Kendari, serta mitra penjaminan mutu yang berasal dari Perguruan Tinggi di Luar IAIN Kendari.

Dalam sambutannya Ketua LPM IAIN Kendari, Dr. Samrin, M.Pd. mengungkapkan bahwa “Kegiatan MONEV dokumen SPMI ini merupakan lanjutan dari kegiatan Elektronik Audit Mutu Internal (E-AMI) sebelumnya”. Beliau juga menambahkan bahwa, sesungguhnya segala kegiatan-kegiatan di LPM IAIN Kendari salin berkaitan satu sama lainnya dalam meningkatkan mutu akreditasi program studi dan perguruan tinggi IAIN Kendari, seperti halnya kegiatan E-AMI dan MONEV ini.

Pada kesempatan ini juga Rektor IAIN Kendari, Dr. Husain Insawan, M.Ag. memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara resmi kegiatan MONEV dokumen SPMI berbasis digital. “Kegiatan MONEV ini merupakan bagian dari siklus PPEPP, dimana terdapat 24 standar yang dievaluasi, yang terdiri atas 8 standar pendidikan, 8 standar penelitian, dan 8 standar pengabdian kepada Masyarakat”, ungkap beliau.

Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan singkat terkait migrasi dokumen SPMI Prodi ke Platform Digital IAIN Kendari, oleh Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu LPM IAIN Kendari, Bapak Dr. Sodiman, S.Fil.I., M.Ag. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan input dokumen digital SPMI Prodi pada Aplikasi SIMULTAN IAIN Kendari, serta presentasi dan review hasil input dokumen digital oleh masing-masing Program Studi.

Penulis: Tandri Patih

Kendari, LPM – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan pendampingan pengisian Instrumen Suplemen Konversi (ISK) akreditasi perguruan tinggi, yang bertempat di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari pada Rabu-Jumat 11-13 Oktober 2023. Kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber yaitu Dr. Jumarddin La Fua, M.Si. (Warek I IAIN Kendari) dan Dr. H. Moh. Junaidin, MA. (Kepala Biro AUAK IAIN Kendari) untuk memberikan arahan dan panduan pengisian ISK kepada 30 peserta kegiatan, yang merupakan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan dari internal dan eksternal IAIN Kendari.

Kegiatan ini merupakan respon LPM IAIN Kendari terhadap Peraturan BAN-PT Nomor 2 tahun 2020 tentang Instrumen Suplemen Konversi (ISK), yang menuntut setiap hasil akreditasi pada level Perguruan Tinggi dan level Program Studi untuk menyesuaikan peringkat akreditasi yang sebelumnya predikat A, B, dan C menjadi Unggul, Baik Sekali, dan Baik. Suplemen Konversi pada dasarnya bertujuan untuk melengkapi dokumen akreditasi sebelumnya yang menggunakan 7 standar menjadi 9 kriteria.

Ketua LPM IAIN Kendari, Dr. Samrin, M.Pd.I. dalam sambutannya melaporkan bahwa kegiatan pendampingan adalah bagian dari komitmen LPM untuk membawa IAIN Kendari ke level akreditasi Unggul dengan melibatkan pihak-pihak berkompeten dan memiliki pengalaman dalam Menyusun instrumen borang akreditasi.

Rektor IAIN Kendari, Dr. Husain Insawan, M.Ag.  yang membuka kegiatan secara resmi menyampaikan apresiasi kepada pengelola LPM yang menginisiasi kegiatan sekaligus menegaskan harapan transformasi IAIN Kendari menjadi UIN. “Tidak hanya akreditasi unggul nasional yang kita targetkan tetapi juga akreditasi internasional yang akan mendukung kita bertransformasi” tegas Rektor.

Pemateri pertama, Dr. Jumarddin La Fua, M.Si. menyampaikan tentang kebijakan konversi akreditasi IAIN Kendari, pedoman dan teknis pengisian serta matriks penilaian ISK APT 3.0. Sedangkan pemateri kedua, Dr. H. Moh. Junaidin, MA. secara lebih teknis memandu peserta menginput data yang telah ditelusuri pada hari sebelumnya. Bersama Tim Kerja Lembaga Penjamiinan Mutu (LPM) IAIN Kendari, Dr. H. Moh. Junaidin, MA.  melakukan pendampingan secara langsung dan ditutupnya dengan menyampaikan rencana tindak lanjut dari kegiatan ini.

Dr. H. Moh. Junaidin, MA.  secara tegas berpesan bahwa tim LPM dan para peserta yang terdiri dari para Kabag, Wakil Dekan, Kepala KJM, dan tim TIPD, agar bekerjasama dengan baik untuk mengumpulkan data yang akurat dan diinput dengan cermat agar ISK tidak sekadar mengonversi predikat akreditasi tetapi juga dapat meningkatkan level akreditasi. “Untuk itu kegiatan ini harus ditindaklanjuti dengan kegiatan evaluasi dan revisi agar dokumen final yang akan disubmit bisa dijamin berkualitas” pesannya.

Penulis: Akbar

Editor: Tandri

Kendari, LPM IAIN Kendari – Sebagai bentuk terlaksananya siklus PPEPP secara menyeluruh, LPM IAIN kendari melakukan diseminasi hasil Audit Mutu Internal (AMI) tahun 2022 yang telah dilakukan. Diseminasi hasil AMI dilaksanakan pada tanggal 19 – 20 November 2022 yang bertempat di Aula Mini IAIN Kendari.

Diseminasi hasil AMI merupakan agenda tahunan oleh LPM IAIN Kendari yang dialksanakan setelah seluruh proses rangkaian kegiatan AMI terlaksana. Kegiatan ini menghadirkan unsur pimpinan IAIN Kendari, pihak auditee yang terdiri dari ketua prodi, kepala unit dan lembaga, para auditor AMI, serta undangan dari pengguna lulusan IAIN Kendari.

Kegiatan diseminasi dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I IAIN Kendari Dr. Husain Insawan, M.Ag. Dalam sambutanya beliau menyampaikan bahwa pentingnya unsur pimpinan mengetahui apa yang mnejadi temuan auditor AMI pada unit dan lembaganya sehingga bisa menjadi pegangan bagi pimpinan untuk merencanakan perbaikan dalam bentuk program kegiatan kedepanya.

Kegiatan diseminasi diawali dengan sesi bersama pengguna alumni yang berasal dari kalangan Kepala Sekolah, Kantor Urusan Agama (KUA), dan Pengadilan Agama. Pada sesi dengar saran dan testimoni dari pengguna alumni IAIN Kendari para pengguna alumni menyampaikan bagaimana tanggapanya perihal alumni atau mahasiswa IAIN Kendari yang pernah bekerja ataupun magang kepada mereka. Pada kesempatan tersebut pula didengarkan saran-saran yang perlu dilakukan IAIN untuk menjawab tuntutan dan permintaan dari pengguna.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan terkait temuan hasil Audit Mutu Internal (AMI) pengendalian dan tindak lanjut untuk setiap Fakultas, Pascasarjana serta unit dan lembaga lingkup IAIN Kendari yang dibawakan oleh perwakilan masing-masing auditor. Dalam sesi ini diperlihatkan best practice yang telah berjalan pada beberapa prodi dan unit lembaga di IAIN Kendari serta hal-hal yang masih dianggap memenuhi standar terkait pengendaian dan tindak lanjut.

Sesi ini dilanjutkan dengan tanggapan balik auditee dalam hal ini fakultas dan pascasarjana serta unit dan lembaga terkait temuan yang ada serta dimintai komitmen pimpinanya terkait tindakan perbaikan yang akan dilakukan kedepanya.

Mengakhiri kegiatan diseminasi ini dilakukan penyerahan sertifikat auditor yang dilibatkan dalam kegiatan AMI 2022 serta penyerahan sertifikat kepada auditee terbaik dalam pemenuhan rekomendasi tindakan perbaikan dan tindak lanjut yang dilakukan.